Selasa, 08 September 2009

Upin & Ipin 013 - Sayang Kak Ros

Upin & Ipin 012 - Kisah dan Tauladan

Cedera Hampiri O’Shea

Sudah sangat sering klub dan asosiasi sepakbola suatu negara berbenturan. Salah satu yang paling sering dikomplain yakni cedera pemain sekembalinya dari memperkuat tim nasionalnya. Manchester United sudah merasakan kabar tak sedap tersebut.

Pelatih Timnas Irlandia, Giovanni Trapattoni mempersilakan John O’Shea kembali ke MU. Pemain bertahan serbabisa itu mengalami cedera betis ketika membantu negaranya mereguk kemenangan vital atas Siprus dengan skor 2-1 di putaran kualifikasi Piala Dunia, Sabtu lalu.

Cedera yang menimpa bek berusia 28 tahun itu tidak boleh dipandang sebelah mata. “Senin (7/9) ini, ia tidak dapat bermain lantaran mengalami pendarahan di salah satu otot betisnya,” kata Trapattoni seperti yang dikutip Goal. “Ia tidak bisa berlari.”

O’Shea bermain konsisten dalam perjuangan Irlandia di Grup 8 Zona Eropa. Trapattoni berharap bisa menggunakan jasanya dalam dua partai pamungkas di Oktober mendatang, saat Irlandia berhadapan dengan rival utama yang kini memimpin grup, Italia, dan Montenegro yang bercokol di posisi kelima.

Cedera yang dialami bisa sangat serius dan mengancamnya absen panjang. Ia dikirim pulang ke MU untuk menjalani pemeriksaan intensif. “Saya katakan kepadanya bahwa ia mesti hati-hati jika ada otot yang tertarik karena bisa memaksanya absen selama dua bulan. Tidak hanya untuk saya, klubnya juga akan memutuskan,” ujar manajer veteran asal Italia tersebut.

MU Balik Mengancam Le Havre

Gugatan Le Havre atas praktik pencurian pemain oleh Manchester United tak membuat tim Liga Inggris ini gemetar. MU bahkan balik mengancam akan menggugat balik jika klub Ligue 2 Perancis itu terus menerus menuduh tanpa bukti.

"Manchester United hari ini (Senin, 7/9) telah mengirim surat kepada Le Havre AC untuk mengingat bahwa akan ada tindakan (dari MU) jika masih ada tuduhan berulang-ulang tanpa bukti terkait transfer Paul Pogba," sebut pernyataan "Setan Merah".

Kegeraman MU itu berawal dari pernyataan Presiden Le Havre, Jean-Pierre Louvel, yang menyebutkan bahwa MU telah merayu orangtua Pogba dengan harta benda. Tujuannya agar MU mendapat izin untuk membawa pemain berusia 16 tahun itu pindah ke Manchester.

MU menolak mentah-mentah tuduhan itu dan menganggap Louvel menyebarkan fitnah tanpa bukti. "Setan Merah" menegaskan, mereka telah menjalani proses kesepakatan legal dengan gelandang muda Perancis tersebut.

"Manchester United sangat puas karena transfer Paul Pogba dibuat sesuai regulasi dari otoritas dunia, FIFA. Manchester United siap mempertahankan diri klaim melawan Le Havre di FIFA," lanjut pernyataan tadi.

MU menambahkan, kesepakatan itu legal karena telah mendapat ratifikasi dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Premier League. Karena itu, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk meragukan keabsahan transfer Pogba.

Pengembalian Uang Tiket Tur MU Mundur

Panitia Lokal Tur Manchester United (MU) ke Asia 2009 di Jakarta, Senin (7/9) mengeluarkan edaran untuk menunda pengembalian uang tiket kategori I yang semula pada 4 September menjadi 14 September mendatang.

MU rencananya memang melakukan pertandingan persahabatan lawan Indonesia All Stars pada 20 Juli. Namun, pada 17 Juli terjadi aksi teror peledakan bom di Hotel Marriott dan Ritz-Carlton. MU pun batal ke Indonesia. Padahal, sudah banyak masyarakat yang membeli tiket pertandingan. Panitia akhirnya berjanji akan mengembalikannya pada 4 September lalu.

Puluhan pemilik tiket yang hendak mencairkan tiket ini merasa kecewa dengan tertundanya pengembalian uang tersebut. Salah seorang pemilik tiket, Frian, kepada wartawan mengaku kesal dengan keputusan LOC yang tiba-tiba mengubah jadwal pencairan uang tersebut.

"Seharusnya tidak perlu terjadi penundaan refund seperti sekarang karena tidak ada uang. Masyarakat kan membeli tiket dengan uang, lalu mengapa mereka tidak mengembalikannya saja dengan uang itu. Jangan cuma mau untungnya saja," katanya. Ia memiliki lima lembar tiket kategori I.Jadwal semula refund tiket kategori I senilai Rp 400 ribu plus satu kaos MU Asia Tour 2009, dilakukan mulai 4 hingga 19 September 2009.

Jadwal itu merupakan keputusan panitia lokal yang sudah diumumkan ke publik melalui keterangan pers, beberapa waktu lalu.

Sedangkan refund kategori III dan kategori II telah dilaksanakan sejak 6 Agustus lalu. Salah seorang petugas refund tiket di sekretariat LOC MU Asia Tour 2009, Pintu I Gelora Bung Karno Senayan, tidak dapat menjelaskan alasan penundaan refund tiket.

Sedang juru bicara LOC Joko Driyono belum mengeluarkan pernyataan resmi soal penundaan refund tiket MU Asia Tour 2009. Ketika dihubungi wartawan, telepon genggamnya tidak aktif.

Sementara itu, refund tiket VIP dan VVIP akan dicairkan pada 20 September mendatang.

Giggs Ogah Ikuti Jejak Maldini

Gelandang Manchester United, Ryan Giggs ogah mengikuti jejak Paolo Maldini yang terus bermain hingga usia 40 tahun dan meninggalkan sepak bola setelah pensiun. Ia ingin terus mendedikasikan hidupnya untuk sepak bola. Menjadi pelatih adalah salah satu jalan yang mungkin dipilihnya setelah gantung sepatu.

November mendatang, usia Giggs akan menginjak 36 tahun. Ia pun tahu, masa pensiunnya sebagai pemain semakin dekat. Ia sendiri semakin merasakan betapa tubuhnya mulai sulit diajak mengejar dan menendang bola dalam kompetisi tingkat tinggi seperti Premier League. Karena tidak berpikir untuk bermain di level lebih rendah, ia pun bersiap menggantung sepatu.

Sejauh ini, Giggs belum tahu pasti kapan akan berpamitan kepada Alex Ferguson dan rekan-rekan lain di Old Trafford. Yang jelas, ia sudah punya sejumlah rencana mengenai kegiatan baru yang akan ditekuninya setelah pensiun nanti.

"Sepak bola adalah hidupku. Namun, aku tak mau bermain hingga usia 40. Ketika tubuhku mengatakan bahwa aku tak bisa terus bermain di level tertinggi lagi, aku tahu itu adalah waktunya berhenti (bermain). Aku akan mencari tantangan lain di bidang ini (sepak bola)," ungkapnya.

"Aku tak berminat bermain di liga lebih rendah untuk mempertahankan karierku sebagai pemain. Aku telah menuntaskan kursus kepelatihan dan akan tetap di bidang ini dalam kapasitas lain. Aku pikir, ada sejumlah peluang yang memungkinkanku bertahan di sepak bola, misalnya menjadi pelatih, media, atau pelatih dalam kapasitas tertentu," tambahnya.

Rooney Lebih Efektif Jadi Ujung Tombak

Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengakui bahwa striker Wayne Rooney bermain lebih efektif ketika dipasang sebagai ujung tombak. Ia meminta agar Rooney lebih fokus menyerang dari tengah.

Musim lalu Rooney jarang main di tengah karena sering diplot menjadi pemain sayap kiri. Di timnas Inggris, peran itu kembali diterapkan pelatih Fabio Capello kepada mantan pemain Everton tersebut.

Musim ini Rooney menjadi tulang punggung MU untuk menjebol gawang lawan setelah Cristiano Ronaldo dijual ke Real Madrid. Rooney setidaknya sudah memenuhi hal itu dengan mencetak empat gol pada empat laga awal. Dua gol di antaranya dicetak ke gawang Wigan Athletic hingga MU menang 5-0.

Ferguson mengatakan, Rooney bisa mencetak gol lebih banyak lagi jika ia memang berkonsentrasi pada penyerangan dan menjebol gawang lawan. Saat ini Rooney masih sering bermain melebar, mencari bola hingga tengah dan kadang sampai belakang.

"Dia menjadi lebih ngotot dan terarah. Dia punya banyak energi yang kadang ia gunakan berlebihan ketika dia ingin menggunakan semuanya. Dia akan berlari ke tengah atau ke sayap kiri," kata Ferguson kepada majalah Inside United.

Ferguson memaklumi itu karena usia Rooney masih muda, masih 22 tahun, masih ingin menunjukkan kekuatan fisik yang sebenarnya. Namun, ada baiknya Rooney mulai bermain efektif dengan konsentrasi menjadi ujung tombak.

"Jika dia berkonsentrasi seperti yang dia lakukan lawan Wigan dan meluangkan lebih banyak waktu di area tengah dibanding posisi sayap, dia akan mendapat banyak gol. Itu pasti," saran Fergie.

Mengenai gol yang bakal dicetak Rooney, pemain senior Gary Neville bahkan sangat yakin bahwa Rooney bakal mengalahkan rekor 249 gol yang pernah dicetak Sir Bobby Charlton selama membela "Setan Merah". Kali ini Ferguson meragukan hal tersebut. Rooney harus bekerja ekstrakeras agar bisa mendekati catatan itu.

Solskjaer : MU Besar karena Matt Busby

Mantan pemain Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengungkapkan bahwa MU bisa seperti sekarang karena peran besar dari Sir Matt Busby. Pelatih legendaris MU itulah yang mengawali upaya MU membina para pemain muda.

Di mata Solskjaer, Busby bukan sekadar pelatih yang sukses membawa MU ke kejuaraan Eropa apda 1968. Keyakinan Busby terhadap talenta pemain-pemain muda membuat tradisi mencetak pemain akademi di MU berjalan terus hingga kepelatihan Sir Alex Ferguson.

"Sir Matt selalu percaya pada pemberian kesempatan kepada pemain muda. Itu peran besarnya dan salah satu yang diteruskan oleh Sir Alex," kata Solksjaer, yang kini dipercaya melatih tim bayangan "Setan Merah".

Solskjaer mengakui, ketika pertama kali datang ke Old Trafford pada 1996, ia belajar banyak tentang sejarah klub tersebut. Ia mempelajarinya dari mendiang Busby, yang meninggal dunia dua tahun sebelumnya. Solskjaer pun pun tak segan bertanya kepada putra Busby, Sandy, untuk menyelami seperti apa sebenarnya kiprah "Setan Merah" sebelum ia datang.

"Manchester United berutang banyak kepadanya. Sir Matt-lah yang memberikan arah dan visi untuk membawa klub ke Eropa ketika tak seorang pun melakukannya," tambah pencetak gol kemenangan MU di final Liga Champions 1999 itu.

Kini tugas membina pemain muda MU ada di pundak Solskjaer. Di tangannya, bakal lahir pemuda-pemuda berprestasi dari akademi "Setan Merah". "Aku merasa tersanjung menjadi bagian dari itu. Pemain muda di Manchester United tahu jika mereka cukup bagus mereka akan mendapat peluang," ujarnya.

Liga Inggris kini menjadi sorotan menyusul sanksi yang bakal dihadapi Chelsea atas kasus perekrutan pemain muda Gael Kakuta. MU juga bakal menghadapi ancaman serupa setelah Le Havre menuntut mereka atas rekrutmen Paul Pogba.

Fergie Dukung Hukuman untuk Eduardo

Pelatih Manchester United (MU), Sir Alex Ferguson mendukung keputusan UEFA yang menghukum penyerang Arsenal, Eduardo da Silva, tak boleh main di dua pertandingan Liga Champions. Menurutnya, hukuman tegas untuk tindakan diving itu sangat penting untuk menjaga sportivitas pertandingan.

"Itu terjadi di pertandingan besar dan keputusan tegas harus diberikan untuk setiap pelanggaran. Dalam pertandingan besar, media akan merespon tindakan itu dengan besar pula," kata Ferguson.

Eduardo mendapat hukuman itu, karena melakukan diving saat Arsenal menjamu Glasgow Celtic di leg kedua kualifikasi Liga Champions. Karena diving itu, Celtic dihukum tendangan penalti dan Arsenal akhirnya menang 3-1.

"Saya kira tak ada pelatih yang bangga atas tindakan pemain seperti itu. Seorang pelatih juga tak akan bangga meraih kemenangan dengan cara kurang terpuji. Bahkan, tak seorang pun akan bangga. Sang pemain sendiri juga tak akan bangga atas tindakan diving, setelah kemudian duduk bersama saudaranya, ayah, dan ibunya," jelasnya.

Diving, kata Ferguson, juga menjadi pelajaran buruk buat anak muda. "Harus diingat, ada pula anak umur lima tahun yang menyaksikan pertandingan. Sangat memprihatinkan, anak-anak umur lima atau enam tahun ikut melakukan diving saat bermain. Kita semua bertanggung jawab kepada publik," tambahnya.

Ferguson mengatakan, sudah lama praktik diving dilakukan pemain. Ini sangat buruk dan harus diperangi. "Saya kira, kita juga harus mendidik pemain untuk menghindarinya," katanya.

Meski begitu, dia juga simpati kepada pelatih Arsenal, Arsene Wenger, yang membela pemainnya. Seorang manajer memang sebaiknya tak mengkritik pemainnya saat untuk konsumsi publik.

"Saya tak akan mengkritik pemain untuk konsumsi umum. Jika mengkritik pemain di depan publik, Anda telah menghancurkan moral pemain. Pekerjaan pelatih mempertahankan kekompakan pemain," terangnya.

Fletcher Tak Ingin Kehilangan Tempat

Gelandang Manchester United (MU), Darren Fletcher, berjanji akan meningkatkan kualitasnya. Hal ini ia lakukan karena tak mau kehilangan tempat di skuad reguler.

Ketakutan Fletcher sangat beralasan. Pasalnya, Sir Alex Ferguson mempunyai banyak stok pemain cadangan di lini tengah, di antaranya, selain Darren sendiri, ada Michael Carrick Anderson, Valencia, Nani, Paul Scholes, Park Ji-Sung, Owen Hargreaves, Gibson, Ryan Giggs, dan Obertan.

Sebagai pelatih, Fergie tinggal memilih seorang gelandang yang sesuai dengan keinginannya. Hal ini yang membuat Fletcher bertekad meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing di skuad inti.

"Aku selalu berpikir, ketika keluar dari lapangan, apakah aku tetap bertahan di tim pekan depan. Sikapku musim lalu begitu dan kupertahankan di musim ini," kata Fletcher kepada Manchester Evening News.

"Jika terlalu cepat puas, Anda akan langsung keluar," tambahnya.

Bagi Fletcher, setiap musim di jadikannya sebuah tantangan untuk tampil lebih baik. Di setiap laga, pemain bernomor punggung 24 ini selalu ingin tampil maksimal.

"Setiap musim adalah sebuah tantangan baru. Kami memiliki beberapa pemain bagus. Namun, aku memberikan penampilan 100 persen dan aku akan berkorban bagi tim besar ini. Aku merasa tertantang untuk terus memberikan kemenangan," paparnya.

"Aku adalah seorang yang berorientasi kepada keluarga. Ketika menyelesaikan latihan, aku lebih suka pulang ke rumah untuk menyiapkan pertandingan selanjutnya. Sepak bola adalah hidupku dan aku melakukan segalanya dengan lebih baik sebagai pemain dan seorang profesional," tambahnya.

MU Minta Suporter Berhenti Mencaci Wenger

Manchester United meminta para suporternya untuk berhenti mencemooh lawan, terutama cacian terhadap Pelatih Arsenal Arsene Wenger.

Wenger merupakan salah satu bahan cemoohan paling dicari oleh suporter ketika MU bermain sebagai tuan rumah. Pada laga kedua tim di Old Trafford, Sabtu (29/8), mereka kembali melakukan hal tersebut. Ketika Wenger diusir wasit dan kebingungan mencari tempat duduk di deretan penonton, fans "Setan Merah" termasuk anak-anak dengan leluasa meledek pelatih asal Perancis tersebut. Bahkan ada yang mengumpat, "duduklah kau paedofil".

MU merasa malu atas insiden itu. Mereka kini sedang merencanakan untuk bertemu dengan forum penggemarnya untuk membahas tentang hal ini.

"Kami mencatat, beberapa kali, adanya teriakan memuakkan ini," kata Direktur Komunikasi MU Philip Townsend.

"Kami tidak memaafkan hal ini dan telah memprotes beberapa kali pada masa lalu melalui kelompok suporter, program pertandingan, dan MUTV, tapi tidak banyak membantu. Ada cemoohan yang membuat suporter lawan merasa terhina dan ini jelas merupakan satu hal yang perlu dilakukan oleh suporter," tambahnya.

Wenger sendiri merasa gerah terhadap cemoohan tersebut. Tahun lalu, ia berkomentar atas ledekan seperti itu dengan mengatakan bahwa polisi sebaiknya ikut bertindak mengatasi hal tersebut di stadion.

Ferguson : Diego Calon Bintang Serie A

Gelandang Juventus, Diego Ribas, masih terus-menerus mendapat pujian. Kali ini Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson yakin bahwa pemain Brasil itu akan menjadi pemain bintang di Italia.

Menurut Ferguson, Diego akan membuat Juventus semakin kuat di Serie A. Komentar Fergie itu tak berlebihan. Pasalnya, gelandang berusia 24 tahun ini cepat beradaptasi di Italia.

Saat "Si Nyonya Tua" menang dari Chievo di giornata pertama, mantan pemain Werder Bremen memberikan assist kepada Vincenzo Iquinta hingga lahirlah gol tunggal Juve. Berikutnya, Diego tampil baik saat "I Bianconeri" bertandang ke markas AS Roma. Pada laga itu, Diego mencetak dua gol dan timnya menang 3-1.

"Saya suka melihat gaya permainannya," kata Ferguson kepada Tuttosport. "Dia selalu meningkatkan aksinya. Saat di Werder Bremen, dia pemain bagus dan saya pikir dia akan meningkatkan prestasi Juventus yang mempunyai skuad kuat untuk jadi juara."

Beberapa waktu lalu, legenda sepak bola Italia, Jose Altafini, memuji Diego layaknya Zico. Di mata Altifini, Diego memiliki kemampuan yang baik dalam menggiring bola dan mempunyai kecepatan di atas rata-rata.

Presiden UEFA Michel Platini pun mengungkapkan rasa penasarannya melihat duet Diego dan Alessandro Del Piero. Menurutnya, tak percuma Juve membeli gelandang tersebut seharga 24,5 juta poundsterling atau Rp 407 miliar karena Diego adalah calon bintang.

MU Juga Terancam " Sanksi Chelsea "

Kasus pencurian Gael Kakuta oleh Chelsea dari Lens membuat klub Liga Primer Inggris itu dijatuhi sanksi berat oleh FIFA.

Karena terbukti melakukan pelanggaran aturan transfer, Chelsea dijatuhi sanksi tidak boleh melakukan aktifitas pembelian pemain, atau mendaftarkan pemain baru di dua periode transfer hingga Januari 2011.

Dan rupanya, pelanggaran aturan transfer juga sempat dilakkan Manchester United. Adalah pihak Le Havre yang mengklaim demikian terkait transfer Paul Pogba ke MU.

Pihak Le Havre mengklaim MU telah menawarkan uang dalam jumlah besar kepada orang tua Pogba sebelum mantan kapten timnas U-16 Prancis itu hijrah ke Old Trafford.

Namun pihak MU membantah telah melakukan langkah yang tidak sesuai aturan untuk mendapatkan Pogba.

"Klaim ini benar-benar omong kosong. Semuanya dijalankan sesuai dengan aturan UEFA," jelas jurubicara MU.

Kabarnya UEFA maupun FIFA akan menyelidiki masalah ini.